Penanganan Covid-19 sudah dilakukan dengan berbagai cara. Namun, beberapa terakhir ini disinyalir bahwa Covid-19 masih ada dikarenakan belum ditemukannya obat dan vaksin corona. Dikabarkan new normal akan berlangsung dalam 5 fase sejak 1 Juni 2020 sampai 27 Juli 2020. Pada Rabu, 27 Mei 2020 Presiden Jokowi dalam rapatnya menyampaikan wacana hidup new normal. Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai pelaksanaan protokol tatanan new normal. Dalam situasi Covid-19, masyarakat bisa tetap melakukan berbagai aktifitas dengan aturan seperti jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, mengkonsumsi makanan sehat, perbanyak olahraga dan menghindari kerumunan. Hal tersebut selain menjaga pertahanan ekonomi juga sebagai upaya untuk menurunkan kurva korban Covid-19.
Wiku Adisasmita, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 membenarkan bahwa new normal berlaku kehidupan seperti biasa, hanya ditambahkan dengan beberapa protokol kesehatan. Melakukan aktifitas, bekerja dan bersekolah dari rumah untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain dan menghindari kerumunan juga menambahkan jika hidup kembali normal setelah ditemukan vaksin maka sebelum vaksin ditemukan kita harus berhadapan dengan virus tersebut dengan protokoler kesehatan yang telah ditentukan.
Kemenko Perekonomian telah membagi fase new normal menjadi 5 fase dimana pengembalian aktifitas dilakukan secara bertahap dan dengan evaluasi. Hal ini pun menjadi sorotan penting dalam dunia pertanian. Jum’at (29/05) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian pun mendukung new normal dengan memberikan bantuan 1 unit exavator dan 43 unit traktor, alat semprot, alat pelindung diri serta suplemen pencegahan penyakit swan fever kepada Pemerintah NTT. Hal ini untuk menunjang ketahanan pangan sehingga dalam masa Covid-19 ini Provinsi NTT mampu menjadi lumbung pangan bagi Indonesia. Ke depan pun diharapkan dukungan dari Kementan akan diberikan juga ke daerah-daerah lain sebagai penunjang ketahanan pangan. Terutama untuk daerah Jawa Barat yang didominasi oleh lumbung pangan dengan supply padi terbesar.
Dalam dunia pertanian, Syahyuti Si Buyuang selaku Ahli Kelembagaan Petani menekankan petani yang tetap berproduksi saat new normal mesti dibekali dengan protokol pengamanan Covid-19 berupa fasilitas akses informasi dan jejaring distribusi. Ahli Pangan dan Gizi, Drajat Martianto juga menambahkan bahwa momentum pandemi ini bisa menjadi peluang bisnis bagi petani tanpa bergantung dengan tengkulak misalnya berkolaborasi dengan kelembagaan gapoktani atau bumdes sebagai holding dan menggandeng marketplace untuk mengimbangi adanya peningkatan aktifitas digital marketing.
New normal menjadi udara segar dalam dunia pertanian, pasalnya adanya pengurangan aktifitas ekspor impor maka kebutuhan pangan Indonesia akan tertangani oleh supply petani meskipun dalam rantai tata niaganya masih terlibat banyak oknum yang akan memainkan harga. Tetapi setidaknya hasil yang ada mampu menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, lambat laun pertanian yang awalnya menyengsarakan petani akan mampu menjadi pilar bangsa dalam menyokong ketahanan pangan Nasional dan menyejahterakan petani.
Oleh:
ACHMAD RAMZY TJ
KETUA DPW II POPMASEPI (Universitas Islam 45 Bekasi)
Pustaka :
https://www.kompas.tv/article/83607/menteri-pertanian-serahkan-bantuan-jelang-penerapan-new-normal
https://kumparan.com/kumparanbisnis/supaya-the-new-normal-tak-makin-sengsarakan-petani-1tSuik8ifJN