Oleh : Dino Hermansyah (Universitas Andalas)
Modal sosial merupakan modal sumberdaya berupa jaringan kerja yang memiliki pengetahuan tentang nilai, norma dan struktur sosial atau kelembagaan yang memiliki semangat kerjasama, kejujuran/kepercayaan, berbuat kebaikan, sebagai pengetahuan bersikap, bertindak dan berperilaku yang akan memberikan implikasi positif kepada produktivitas (output) dan hasil (outcame) (Sulaeman dan Hamzah: 2011).
Ridell, dalam Suharto (2007) menuliskan tiga parameter modal sosial :
Kepercayaan (trust): Harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat, yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama.
Norma-norma (norms):Norma terdiri pemahaman-pemahaman, nilai-nlai, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama oleh sekelompok orang.
Jaringan-jaringan (networks) :Merupakan infrastruktur dinamis yang berwujud jaringan-jaringan kerjasama antar manusia. Jaringan tersebut memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama.
Unsur-unsur modal sosial, menuruta Blakeley dan Suggate dalam Suharto (2007) menyatakan bahwa unsur-unsur modal sosial adalah :
1, Kepercayaan:Tumbuhnya sikap saling percaya antar individu dan antar institusi dalam masyarakat
Kohesifitas:Adanya hubungan yang erat dan padu dalam membangun solidaritas masyarakat
Altruisme:Paham yang mendahulukan kepentingan orang lain. Perasaan tidak egois dan tidak individualitik yang mengutamakan kepentingan umum dan orang lain di atas kepentingan sendiri.
Gotong-royong: Sikap empati dan perilaku yang mau menolong orang lain dan bahu membahu dalam melakukan berbagai upaya untuk kepentingan bersama
Jaringan, dan kolaborasi social :\Membangun hubungan dan kerjasama antar individu dan antar institusi baik di dalam komunitas sendiri/ kelompok maupun di luar komunitas/ kelompok dalam berbagai kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Manusia merupakan makluk sosial yang tidak bisa hidup tampa manusia lainya dalam dengan asumsi tersebut manusia membutuhkan bantuan orang lain sehinga harus melakukan interaksi sosial dengan manusia lainnya untuk melanjutkan hidupnya , interaksi sosial merupakan salah satu unsur yang penting dalam modal sosial maka dalam melakukan interaksi sosial kita harus memiliki sikap norma dan aturan agar interaksi tersebut bisa di lakukan secara baik dan benar, dalam kehidupan masyarakat indonesia mereka sering melakukan kegiatan bersama sama secara gotong royong baik itu kegiatan individu, kelompok, organisasi dan kelembagaan, dalam melakukan kegiatan tersebut secara tidak lansung modal sosial di perlukan dalam melakukan kegiatan tersebut untuk optimalisasi dan ,mencapai tujuan dari kegiatan yang di lakukan masyarakat secara berkelompok, dengan mereka berinteraksi dalam kegiatan kelompok masyarakat akan menbentuk suatu ikatan sosial para masayarakat secara mendalam sehingga mereka bisa membentuk suatu modal sosial yang kuat sehingga bisa mencapai tujuan bersama . Kegiatan berkelompok antara lain seperti: kelompok tani, ojek, nelayan, pekerja atau buruh, dan sebagainya dan juga kelompok dalam lingkup terkecil misalnya rt, rw, dan pemerintahan desa sehingga potensi masyarakat untuk menciptakan sikap dan bekerja sama, sehingga sekenap potensi masyarakat untuk menciptakan sikap perilaku bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang terjadi pada berbagai kelompok dan organisasi masyarakat tersebut merupakan suatu modal sosial.
Modal sosial,merupakan salah satu aset yang sangat penting di kelompok dan masyarakat untuk bisa membentuk suatu tatanan modal sosial jangka panjang, salah satunya dalam masyarakat perdesaan yang kehidupanya masih sangat tradisional, norma serta adat istiadat masih kental dan selalu berkelompok dalam mencapai tujuan bersama. Rata rata masayarakat perdesaan bekerja sebagai petani yang kegiatan mereka sebagai petani selalu melakukan gotong royong dalam melakuukan usaha tani , mereka juga berinteraksi dan berkelompok dalam kelebagan kelompok tani guna untuk mendapatkan informasi pasar dan harga hasil panen para petani, dalam hal ini petani selalu melakukan kegitan yang menjadi unsur modal sosial untuk mencapai tujuan mereka sehingga modal sosial merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pertanian.
Modal sosial sangat bermanfaat bagi petani dalam jangka panjang untuk membentuk suatu tatanan masyarakat yang peduli terhadap sesama, masyarakat yang saling membantu dan bergotong royong untuk mewujudkan kesejahteraan bersama tetapi pada kondisi sekarang ini saat pademi covid 19 sangat berbahaya dan berdampak luas ke berbagai sektor usaha di tanah air mulai dari parawisata, perdagangan dan pertanian. salah satu imbasnya adalah terganggunya produksi petani di seluruh daerah di indonesia karena terbatasnya kegiatan usaha tani, penjualan hasil petanian, rantai pasongan pupuk, kesehatan petani, tenaga kerja pertanian dan jangka panjangnya pandemi juga mengubah modal sosial yang ada dimasyarakat yang biasanya melakukan kegiatan gotong royong bersama, melakukan interaksi di kelompok tani, melakukan interaksi dengan penyuluh menjadi terbatas akibat covid 19 juga mengakibatkan melemahnya modal sosial di masyarakat, melemahnya modal sosial di masyarakat berdampak besar dalam pembangunan pertanian petani yang tidak memiliki modal sosial yang kuat cenderung tidak peduli dengan lingkungannya dan hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak mau berinteraksi dan membagi informasi dengan petani yang lainya sehingga petani tidak ikut serta dalam pembentukan kelompok dan kelembagaan petani.
Melemahnya modal sosial di masyarakat pertanian maka akan merusak sektor pertanian mulai dari sektor hulu sampai hilir seperti yang di sampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Tani HKTI Rina Saadah Dalam artikel kompas.com mengatakan, kerugian yang di alami oleh para petani salah satunya memang disebabkan oleh faktor distribusi. Dia juga mengakui bahwa saat ini memang terjadi penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pada kesulitan petani untuk memasarkan hasil panennya di saat pandemi, dalam hal ini sektor pertanian mengalami penurunan karena berkurangnya interaksi sosial dalam rantai pertanian yang di akibatkan oleh pademi covid 19. sedangkan interaksi sosial baik itu di individu maupun kelompok merupakan salah satu unsur utama dalam membentuk modal sosial di petani.
Data dari Food Agricultural and Organization (FAO) tahun 2018 menunjukkan bahwa 93% mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil (smallholder farmers).“Hingga saat ini masih terdapat 88 kabupaten/kota rentan pangan. Sebagaimana dilansir oleh Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) pada 2018 lalu. Sesuai dengan data di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2018 sebelum adanya pandemi covid-19 masih banyak daerah yang rentan pangan di indonesia dan pada saat sekarang ini pada kondisi pandemi covid -19 kerentanan pangan di indonesia semakin memburuk ini menjadi tantangan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memperbaiki kondisi pangan di saat pandemi covid 19. dan hal ini juga bertambah parah karena melemahnya modal sosial di masyarakat, yang seharusnya petani bisa bekerja sama, berinteraksi sosial, gotong royong dan kegiatan kelembagaan atau kelompok tetapi pada kondisi pademi mereka tidak bisa melakukan hal tersebut secara leluasa hal ini menjadi salah satu penyebab produksi pertanian dan pangan di indonesia memburuk karena beberapa faktor modal sosial tersebut adalah salah satu hal penting dalam pembangunan pertanian seperti yang di sampakan Putnam,( 2000) Bangsa yang memiliki modal sosial tinggi akan cenderung lebih efisien dan efektif menjalankan berbagai kebijakan untuk mensejahterakan dan memajukan kehidupan rakyatnya dan begitu juga sebaliknya. Masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi akan membuka kemungkinan menyelesaikan persoalan dengan lebih mudah. Hal ini memungkinkan terjadi pada masyarakat yang terbiasa hidup dengan rasa saling mempercayai yang tinggi.
Berdasarkan pemaparan di atas, modal sosial harus kita tingkatkan walaupun dalam kondisi pandemi covid-19 banyak cara untuk meningkatkan modal sosial di masyarakat pertanian seperti : sadar akan pentingnya modal sosial, meningkatkan kepercayaan di masyarakat, meningkatkan interaksi sosial di masyarakat, gotong royong dan kerja sama masyarakat dengan menyesuaikan cara dan metode penerapannya dengan kondisi pandemi covid 19 sekarang ini, agar pandemi covid 19 tidak semakin meningkat dan modal sosial tidak melemah di masyarakat.