AUDIENSI POPMASEPI BERSAMA BADAN KETAHANAN PANGAN

Pada Senin, 18 Oktober 2021, POPMASEPI (Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosia Ekonomi Pertanian Indonesia) telah melaksanakan audiensi bersama Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Indonesia yang diwakili oleh Bapak Muhammad Rozali, S.P. selaku kepala sub bagian kelompok evaluasi data dan hubungan masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui keterbukaan informasi mengenai kondisi pangan Nasional dan mengetahui informasi sebenarnya mengenai food estate. Harapannya dari Informasi – informasi yang diperoleh dapat disinergikan kegiatan lapangan yang akan dilakukan POPMASEPI.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Badan Ketahanan Pangan  dan bidang KASTRAD dan ketua umum POPMASEPI yaitu Isya Anshori. Kegiatan dimulai dengan prakata oleh ksatria Isya dilanjutkan prakata oleh Bapak Rozali sekalius membuka acara. Setelah itu dilajutkan dengan penyampaian aspirasi oleh KASTRAD POPMASEPI dan tanggapan oleh Badan Ketahanan Pangan.

Bapak Rozali memaparkan bahwa indeks ketahanan pangan Indonesia dari tahun 2015 – 2020 terjadi peningkatan rangking dan skor. Pada tahun 2020 Indonesia menempai peringkat ke  65 dari 133 negara di dunia yang mengikuti GFSI. Namun pada tahun 2021 peringkat tersebut turuk ke rangking 69, hal ini karena adanya penabahan indikator GFSI (Global Food Security Index) yang sebelumnya tiga menjadi empat dengan menambah indikator natural resources & resilence.

Upaya BKP dalam menjaga ketahanan pangan antara lain dengan melaksanakan 5 usaha, yaitu :

  1. P2L (pekarangan pangan lestari) dengan memanfaakan lahan untuk untuk sumber pangan dan gizi keluarga
  2. Stabilisasi pasokan dan harga pangan dengan pelaksanaan TTIC dan TTI di 34 Provinsi, memfasilitasi distribusi pangan, dan intervensi distribusi untuk stabilitasi pasokan dan harga pangan.
  3. Pengentasan daerah rentan rawan pangan
  4. Pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat, dengan melakukan penguatan lumbung pangan masyarakat berbasis desa dan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah
  5. Diversifikasi pangan yang berfokus pada subtitusi pangan karbohirat dengan menurunkan tingkat konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi sumber pangan lainnya.

Permasalahan food estate sendiri tidak dapat secara rinci oleh BPK karena tidak ditangani oleh BKP. Namun apabila program food estate ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan dengan baik maka akan menambah ketersediaan pangan dan akan mempengaruhi indeks ketahanan pangan. Semoga kedepannya POPMASEPI dengan memberi pendampingan petani dan bersinergi dengan dinas ketahanan pangan di setiap daerah dan semoga kedepannya ada solusi – solusi untuk masalah pertanian dengan diadakannya audiensi.

Leave a Reply